Rabu, 01 Juni 2011

Arist Merdeka: Pekerja Anak Harus Kembali Sekolah

Kapanlagi.com - Realitas menunjukkan masih banyak anak-anak yang harus terpaksa bekerja di usia yang seharusnya belajar di sekolah. Bahkan sebagian bekerja di sektor berbahaya, yang seharusnya bebas dari pekerja di bawah usia 18 tahun.

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) melalui Ketua Umumnya, Arist Merdeka Sirait meminta pekerja anak untuk kembali ke sekolah. Karena sekolah merupakan tempat yang tepat bagi mereka.

"Pendidikan berlaku untuk semua anak dan menjadi hak fundamental bagi anak. Kembali ke sekolah menjadi jaminan sebuah pendidikan. Mereka yang ingin ke sekolah, negara wajib memberikan fasilitas, silahkan pilih yang terbaik, bisa pesantren atau yang lainnya," tegas Arist Merdeka Sirait di hadapan anak-anak di Islamic Centre Surabaya, Senin (30/05/2011).

Pernyataan Arist ini disampaikan saat menyaksikan penyerahan paket peralatan sekolah kepada 780 pekerja anak di Jawa Timur. Mereka adalah penerima manfaat pengurangan pekerja anak yang berhasil ditarik dari tempatnya bekerja untuk kembali bersekolah dari 13 kabupaten.

Arist menegaskan sekitar 3,5 juta anak Indonesia masih terkungkung di dunia kerja. Negara dengan segala perangkatnya yang didukung rakyatnya, memiliki kewajiban untuk mengentaskan mereka, dengan segala kondisinya. Mereka tersebar di banyak sektor meliputi industri, perkebunan, pertambangan, rumah tangga (PRT) dan lain-lain.

Sementara itu, Direktur Pengawasan Kerja Perempuan dan Anak Kemenakertrans, Nur Aisyah, SH mengatakan, pemerintah telah berupaya untuk mengurangi jumlah pekerja anak Indonesia melalui Program Pengurangan Anak Pekerja pendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH).

"Salah satu upaya untuk mengurangi angka anak pekerja melalui program ini. Program ini sudah berjalan dua tahun dan mudah-mudahan ini akan terus berkelanjutan. Ada 13 kabupaten di Jawa Timur yang menerima dan secara periodik akan ditingkatkan sasarannya," tegasnya.

"Hari ini juga berlangsung penandatanganan kesepakatan bersama antara Disnaker, Bapemas, Dinas Pendidikan, Dinsos dan Depag untuk sepakat mengembalikan anak-anak ke sekolah," lanjutnya.

Secara nasional ditargetkan mengangkat 10.000 lebih tenaga kerja anak-anak pada tahun 2012. Sementara tahun ini target yang akan diraih 3.000 orang anak.

Arist sendiri melihat angka 10.000 masih jauh dari 3, 5 juta, namun sudah menjadi sebuah awal yang positif. Angka itu akan terus ditingkatkan setiap tahun, sampai tenaga kerja anak benar-benar terbebas, sebagaimana ditargetkan pada 2015 oleh pemerintah.

"Ini masih jauh dari angka jumlah anak yang bekerja, namun awal yang positif kalau dari 3000 menjadi 10000 dan terus dilipatgandakan di tahun-tahun kemudian," tegas pengganti Seto Mulyadi ini. (kpl/dar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar