Minggu, 21 Agustus 2011

Menyikapi Kurikulum Yang Berat Bagi Anak

Anak merupakan buah hati kita. Sehingga kita akan melakukan apa saja demi mereka. Tak terkecuali dengan masalah pendidikan. Kita pasti memberikan pada mereka pendidikan yang terbaik.

Di Indonesia kurikulum pendidikan sangat banyak pelajarannya. Sehingga anak anak kita, sering merasa berat dalam mengembannya. Tak pelak, kita sering menemukan kasus pada anak anak kita, terkait pengeluhan mereka terhadap pelajaran yang di berikan di sekolah.

Memang pendidikan kita sangat menuntut adanya pemahaman yang luas bagi anak. Sehingga negara membebaninya dengan tugas dan materi yang banyak. Namun terkadang pemerintah hanya menganggap anak sebagai objek yang harus belajar. Dan menghindari fungsi siswa sebagai subjek pendidikan.

Masalah inilah yang mengakibatkan dunia pendidikan carut marut. Antara tujuan pendidikan dengan pelaku pendidikan tidak sinkron . Hanya beberapa saja yang nyambung. lainnya? Jauh dari tujuan awal.

Sangat kasihan sekali, jika melihat anak kita di bebani dengan pelajaran yang banyak. Hal ini akan menggangu psikologi, kehidupan dan merampas kebahagian masa kecil mereka. Sehingga banyak orang tua yang menyadari akan hal ini, akan meletakkan anak mereka di sekolah yang berbasis alam atau kreatifitas.

Dengan begitu anak akan dekat dengan alam. Pembelajarannya mudah dan ringan. Teori sangat sedikit, tetapi praktek sangat banyak.

Disamping sangat meringankan siswa, pendidikan alam dan kreatif itu sangat menyenangkan. Dapat membuat anak betah menuntut ilmu dan peka terhadap lingkungan sekitar.

Bandingkan dengan anak yang hanya belajar teori tanpa praktek. Mereka akan kelabakan jika di hadirkan pada dunia nyata. Bahkan mereka yang ahli atau pintar dalam teori akan kebingungan, jika ia menemukan ketidak cocokan antara praktik dan teori yang ia pelajari.

Dari banyak beban yang di miliki oleh anak kita di sekolah. Hendaknya jangan memaksa mereka. Biarlah mereka belajar sesuai dengan keinginan mereka. Kita hanya mengarahkan saja. kasihan jika kita menuntut banyak pada mereka, sementara kemampuan anak terbatas. Kalau di paksakan, akan membuat hal yang lebih buruk lagi terjadi pada anak, misalnya : stress.

Jadi berikanlah pendidikan terbaik bagi anak. Pendidikan yang baik bukanlah pendidikan yang memiliki banyak materi atau memberikan pelajaran yang over bagi mereka. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menyeimbangkan antara kemampuan siswa dengan yang di berikan kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar